Generasi Gigih #1: Review Webinar Ignite Series
Review Webinar Series yang disampaikan oleh Pemateri dari Gojek

Pendahuluan
Hai, saya Aufa Billah. Salah satu peserta dari Program Gigih yang saat ini sedang berada di fase pemula.
Pertama-tama, saya mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat pada Program Gigih, khususnya kepada Yayasan Anak Bisa.
Suatu kesempatan berharga bagi Saya ketika mendapatkan kabar melalui email bahwa Saya menjadi salah satu peserta yang mendapatkan kesempatan untuk bergabung di Program Gigih.

Pada tulisan kali ini, Saya mencoba berbagi salah satu dari banyak pengalaman yang didapatkan selama mengikuti Program Gigih, yaitu Mereview Webinar Igniter Series dari 1 sampai 3.
Mungkin pada tulisan yang lain, Saya akan membagikan pengalaman secara keseluruhan selama mengikuti Program Gigih.
Review Webinar Ignite Series
Mereview 3 webinar ignite series dari Program Gigih.
Webinar Ignite Series 1: Getting ahead by Learning to Unlearn and Relearn.

Sesi ini dimulai dengan sebuah kutipan dari Alvin Toffler:
The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlear, and relearn.
Terjemahannya kurang lebih:
Buta huruf di abad 21 bukan yang tidak bisa membaca dan menulis, namun yang tidak bisa learn (belajar), unlearn (melupakan), dan relearn (belajar kembali).
Kutipan ini erat kaitannya dengan kondisi kita di kehidupan saat ini. Hampir sebagian besar manusia yang hidup saat ini bisa membaca dan menulis, namun bukan itu permasalahannya. Permasalahan modern yang dihadapi oleh generasi ini adalah tentang apa yang disebut learn, unlearn, dan relearn.
Apa itu learn, unlear, dan relearn? Mari kita ulas hasil sesi kali ini.
Learn, Unlearn, Relearn
Learn berarti kita mempelajari suatu pengetahuan yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya.
Konsep ini erat kaitannya dalam keseharian kita dalam mempelajari hal-hal baru yang kita temukan seperti di sekolah, perkuliahan, atau bahkan sekitar lingkungan.
Sebagai contoh kecil saja, kita mempelajari teknik marketing untuk mempromosikan suatu sekolah. Pada saat itu, teknik marketing yang diajarkan dan dipelajari dengan membagikan brosur, memasang pamflet di daerah yang sering dilalui orang-orang.
Unlearn berarti memungkinkan kita untuk meng-keep pengetahuan sebelumnya (bukan membuang) atau memberikan space di pikiran kita dan memvalidasi relevansi tentang pengetahuan sebelumnya.
Konsep ini yang sering diabaikan oleh orang-orang, kenapa? karena di saat kita telah mempelajari suatu hal, maka kita akan merasa sudah mengetahui segalanya. Padahal apa yang kita ketahui sebelumnya itu belum tentu relevan dengan keadaan sekarang. Maka penting bagi kita untuk mengenali prosess unlearn untuk siap menerima informasi atau pengetahuan baru yang mungkin pada pengetahuan sebelumnya sudah tidak relevan.
Sebagai contoh kita lanjutkan analogi sebelumnya. Di saat teknologi semakin maju, ternyata teknik marketing yang saat ini digunakan tidak lagi menggunakan cara lama seperti membagikan brosur, memasanag pamflet. Teknik marketing yang dilakukan sekarang mulai merambah ke ranah digital, seperti memasang ads di IG, FB.
Dengan menerapkan konsep unlearn ini, kita mengosongkan kepala kita tentang pengetahuan yang kita dapatkan sebelumnya sehingga kita mendapatkan pengetahuan yang lebih baru.
Relearn berarti memungkinkan kita untuk menghubungkan pengetahuan yang awal dengan sesuatu yang baru atau yang lebih relevan.
Setelah kita melewati fase unlearn, kita menyadari bahwa ada hal baru yang harus kita pelajari. Pada tahapan ini kita berusaha mengupgrade diri dengan mempelajari kembali hal-hal baru yang kita dapatkan pada proses unlearn tadi.
Sebagi contoh, kita menyadari bahwasanya ada teknik marketing lain yang digunakan saat ini. Maka pada proses relearn ini, kita mempelajar kembali teknik marketing namun dengan pengetahuan yang lebih baru, seperti menerapkan pemasaran di IG atau FB.
Unlearning is Humility
Proses unlearning bukan hanya sekedar melupakan sebuah pengetahuan atau memberikan space atas pengetahuan sebelumnya. Ketika kita melakukan proses unlearning, maka kita seolah olah melupakan pengetahuan sebelumnya, sehingga secara tidak langsung kita siap untuk menerima informasi-informasi baru yang belum kita dapatkan pada proses learn di awal tadi. Proses unlearn ini layaknya seperti mengosongkan gelas, kita bersiap untuk menerima informasi baru yang datang.
Mengapa proses unlearning ini penting bagi kehidupan kita? Karena dengan proses unlearning ini kita mau menerima hal-hal baru yang belum kita ketahui. Dengan menerapkan unlearing ini kita bisa terus berkembang menjadi lebih baik sehingga kita memiliki Growth Mindset.
Bagaimana caranya menerapkan proses unlearning ini:
- Mengejar atau mencoba hal baru yang belum kita ketahui sebelumnya. Keluar dari zona nyaman dan melihat kesempatan dan peluang yang ada.
- Belajar dari pengalaman orang lain atau dari orang yang sudah sukses lebih awal
- Menambuhkan rasa ingin tahu
- Menetapkan tujuan dan rencanakan kesuksesan yang ingin dicapai
Kosongkan Gelas Sehingga Dapat Terisi; Kosongkan untuk memperoleh hal-hal baru. Bruce Lee.
Relearning the Unknown
Relearing adalah proses untuk mendapatkan kembali pengetahuan atau keterampilan yang lebih baru. Memvalidasi apakah pengetahuan sebelumnya masih relevan untuk saat ini atau tidak, apakah ada sesuatu hal yang baru yang harus kita pelajari kembali. Proses relearaning ini akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita menjadi lebih baik dan baru.
Karena kita menyadari bahwa segala hal di dunia ini terdapat kemungkinan berubah dan berkembang, maka proses relearning ini membantu dan menjaga kita:
- Menjadikan pikiran kita terbuka terhadap berbagai persepsi yang baru
- Menerima berbagai kemungkinan yang ada dan yang terjadi
- Memahami bahwa tidak ada yang baik atau buruk, hanya mana yang sesuai dan penting dengan keadaan saat ini
- Memahami bagaimana manusia berfikir dan bertindak
Bagaimana kita mencapai proses relearning ini?. Kita dapat mencapai melalui:
- Memahami sudut pandang orang lain guna mendapatkan pengetahuan dan sudut pandang baru.
- Bertanya pada orang yang tepat atau yang sudah berpengalaman
- Menemukan seorang mentor atau guru atau pembimbing
Learning, Unlearning, dan Relearning adalah proses kita untuk berubah (change), sehingga mendapatkan pengalaman (experience) yang lebih baru, dan menjadikan diri kita lebih berkembang (growth).
All the best on your profesional journey.
Webinar Ignite Series 2: What to Prepare to be a Change Maker
